Laga.id, Jakarta – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mendapat dukungan penambahan alokasi anggaran sebagai upaya persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hasan Irsyad, berjanji akan berusaha mendorong penambahan anggaran melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) pada September 2023 mendatang. Politisi Partai Golkar ini mengaku prihatin mengetahui betapa minimnya hibah di tahun 2023 untuk KONI Jatim. Hal itu ia ketahui setelah melakukan kunjungan kerja (kunker) di PPOP Ragunan Jakarta dan BAPOPSI DKI Jakarta pada 7 Maret 2023 lalu.
Seperti diketahui, KONI Jatim mendapat dana hibah cukup minim, hanya sebesar Rp 55 miliar, yang diterima dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Anggaran tersebut bakal digunakan KONI Jatim untuk menyambut PON XXI/2024. Terutama paling dekat adalah Pra PON yang digelar tahun 2023 ini.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti lantas mendukung Komisi E DPRD Jawa Timur yang akan mendorong penambahan anggaran untuk KONI Jatim dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) September 2023 mendatang.
Dia lantas mengingatkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur dan Kepala Bappeda Jawa Timur agar lebih memperhatikan hal tersebut terutama penambahan anggaran di luar untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim.
“Minimnya anggaran untuk KONI Jatim ini jelas membuat program Puslatda dan juga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang telah disusun dengan rinci dan melibatkan banyak komponen penting bisa berantakan,” ujar LaNyalla, Senin (3/4/2023).
Menurut anggota DPD RI yang berangkat dari dapil Jawa Timur itu, kondisi ini membuat induk organisasi olahraga di Jatim tersebut harus melakukan penyesuaian di semua sektor karena keterbatasan tersebut. Termasuk penyesuaian bantuan untuk atlet, baik itu berupa uang saku, peralatan. Maupun program try out yang terpaksa dihapus.
“Prestasi olahraga menjadi salah satu alat ukur keberhasilan pembangunan sebuah daerah. Karena olahraga bagian integral dari pembangunan, baik di tingkat daerah maupun negara,” tutur mantan Wakil Ketua KONI Jatim tersebut itu.
“Apalagi jika dibandingkan dengan dua pesaing terkuatnya di setiap event olahraga nasional, yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sangat jauh dari sisi anggaran,” ungkap LaNyalla.
Menurutnya, KONI Jatim pasti akan tertinggal dari daerah lain karena keterbatasan anggaran. Dijelaskan LaNyalla, DKI Jakarta dengan APBD Rp 83,7 triliun, memberi hibah untuk KONI DKI Jakarta sebesar Rp 270 miliar. Secara persentase, KONI DKI Jakarta mendapatkan 0,32 persen dari total APBD DKI Jakarta.
Sementara Jawa Barat dengan APBD Rp 33,31 triliun, KONI Jabar mendapatkan hibah sebesar Rp 90 miliar, atau 0,27 persen. Kemudian KONI Sumatera Utara yang mendapat kucuran Rp 95 miliar. Bahkan setingkat kabupaten dan kota, Pemkab Bekasi memberikan dana hibah Rp 53 miliar untuk pembinaan prestasi olahraga lewat KONI Kab Bekasi.
“Bandingkan dengan Jawa Timur. Dengan APBD sebesar Rp30,5 triliun, hibah untuk KONI Jatim pada tahun 2023 ini hanya sebesar Rp55 miliar. Jika dipersentase, KONI Jatim hanya mendapatkan 0,18 persen dari nilai APBD Jatim,” pungkas LaNyalla.