Laga.id, Surabaya – Akibat minimnya dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim tidak bisa mengikutsertakan banyak atlet untuk berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
Seperti diketahui, hibah untuk KONI Jatim di tahun 2023 hanya sebesar Rp 55 miliar. Dan ini jauh dari cukup untuk persiapan PON XXI/2024. Padahal pada gelaran PON XX/2021 Papua lalu, KONI Jatim mendapat anggaran sebesar Rp 218 miliar.
Nah, dengan anggaran yang minim, KONI Jatim hanya merekrut atlet-atlet yang benar-benar memiliki prestasi dan peluang besar meraih emas. Terutama, paling dekat adalah Pra PON. Artinya, KONI Jatim hanya akan mengirim atlet yang meraih emas dan perak di Pra PON.
“Yang kami fasilitasi adalah yang punya trek rekord meraih emas atau perak di PON Papua, kemudian emas dan perak di kejurnas dan atlet Pelatnas. Dengan berat hati, untuk atlet yang meraih perunggu tidak kami berangkatkan,” ungkap Ketua Umum KONI Jatim, Muhammad Nabil, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, kondisi anggaran yang seret membuat KONI Jatim harus melakukan penyesuaian anggaran untuk Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim. Terutama masalah bantuan keuangan atlet.
Tak hanya itu, program try out ke luar negeri seperti sebelumnya juga tidak ada. Namun, untuk kebutuhan peralatan akan diberi jika memang mendesak untuk diganti sesuai umur peralatan.
Kendati demikian, Muhammad Nabil berpesan kepada seluruh atlet dan pengurus cabang olahraga untuk tetap semangat mempersiapkan diri untuk menunjukkan prestasi terbaiknya. Dia menegaskan KONI Jatim tetap berusaha memaksimalkan potensi yang ada untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi.
“Hari ini harus yakin, harus optimistis tidak boleh mengurangi nyali dan semangat kita untuk mempersiapkan diri dan bertanding nanti. Yang jelas kalau perunggu tidak kita berangkatkan sebagai kontingen PON,” pinta mantan Komisioner KPU Jatim itu.
Sesuai jadwal yang sudah dirilis KONI Pusat, bulan September adalah batas akhir penyelenggaraan Pra PON. KONI Jatim sendiri menargetkan harus juara bukan hanya sekadar lolos. Khusus untuk Pra PON semua atlet termasuk non Puslatda akan dibantu pembiayaan untuk berangkat.