Laga.id, Malang – Terseok-seok di papan bawah klasemen Liga 1 2023/2024 membuat manajemen Arema FC mengambil langkah dramatis dengan mengganti pelatihnya demi selamat dari jurang degradasi. Setelah mendepak Jose Fernando Martins Valente dari bangku kepelatihan, Arema FC menunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih.
“Di situasi seperti ini manajemen harus bergerak cepat, pilihan akhirnya jatuh pada Widodo Cahyono Putro yang akan memimpin tim,” ungkap manajer Arema FC Wiebie Dwi Andriyas dalam keterangan resmi yang diterima laga.id.
Fernando Valente sendiri kehilangan posisinya setelah gagal membawa Arema FC memetik hasil sempurna saat menjamu PSIS Semarang. Kekalahan 1-4 dari PSIS membuat Arema FC duduk di posisi ke-17. Alias belum beranjak dari zona degradasi.
Bersama arsitek asal Portugal itu, Arema FC hanya mampu meraih 5 kemenangan dari 15 laga. Mereka saat ini terpuruk di urutan ke-16 klasemen sementara dengan mengemas 21 poin. Terpaut 6 poin dari Persita Tangerang yang berada di urutan ke-15.
Manajemen Arema FC lebih memilih Widodo C. Putro demi mempercepat proses adaptasi. Selain itu, karena pelatih lokal dinilai memiliki karakter kuat untuk menangani tim, terlebih saat ini tim berjulukan Singo Edan itu membutuhkan figur yang memiliki karakter untuk mengangkat prestasi tim demi bisa lepas dari zona degradasi.
“Alasannya adalah karakter dan pengalaman, kami menilai coach Widodo C. Putro adalah figur pelatih yang memiliki karakter serta pengalaman, tentu tidak lain hal ini dilakukan sebagai upaya agar Arema FC bisa lepas dari zona degradasi,” beber Wiebie Andriyas.
Widodo C. Putro memang memiliki karier yang mentereng baik sebagai pemain maupun pelatih. Dia tercatat menjadi pelatih Deltras FC di Liga 2 2023/2024. Pria kelahiran 8 November 1970 tersebut berhasil membawa The Lobster lolos ke babak 12 besar, tapi gagal mencapai fase semifinal. Alhasil, mantan pemain Petrokimia Putra itu gagal mengulangi prestasinya kala membesut Persita Tangerang promosi ke Liga 1 2020.
Sementara itu, General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi menambahkan figur pelatih lokal menjadi pilihan utama karena di rentang waktu yang tersisa Arema FC harus meminimalisir risiko, termasuk proses adaptasi.
“Artinya di waktu yang ada ini kami harus memiliki opsi-opsi strategis, pelatih lokal dipilih karena dari sisi adaptasi mungkin tidak butuh waktu lama, demikian juga dengan komunikasi dengan pemain, ini yang penting. Karena harus kita akui, proses adaptasi kalau dengan pelatih asing itu tidak membutuhkan waktu yang singkat. Pergantian ini juga didukung oleh pemain,” tegas Yusrinal Fitriandi.