Laga.id, Surabaya – Tim sepak bola Jawa Timur masih memiliki asa untuk tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. Mereka berkesempatan tampil di Babak Kualifikasi (BK) PON susulan yang kabarnya dihelat awal Maret 2024 mendatang.
Dari informasi yang dihimpun, BK PON susulan cabang olahraga sepak bola akan bergulir di Lapangan Thor, Surabaya, pada 3-8 Maret 2024. Selain Jatim, bakal diikuti Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Nah, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur kebut persiapan. Salah satunya menunjuk Fakhri Husaini sebagai pelatih tim sepak bola Jatim. Kualitasnya menangani kelompok umur, termasuk di PON sudah tak diragukan lagi.
Pada gelaran PON XX/2021 Papua, dia menjadi pelatih di provinsi kelahirannya, Aceh, dan mampu lolos ke babak final sebelum akhirnya kalah dari tuan rumah. Menariknya, Fakhri Husaini-lah yang membuat tim sepak bola Jatim gagal lolos ke final kala itu.
Meski begitu, Fakhri Husaini bertekad memberikan yang terbaik bagi Jatim. Kendati harus dihadapkan dengan tantangan berat. Dia lantas memaksimalkan waktu untuk seleksi sekaligus menggelar pemusatan latihan.
“Karena ini waktunya juga cukup singkat padat juga. Tentu yang pertama adalah menentukan kerangka tim dulu. Dengan waktu yang super pendek ini coba untuk meramu tim ini,” kata Fakhri Husaini ketika ditemui usai seleksi di Lapangan Polda Jatim, Selasa (20/2/2024).
“Kalau praktis latihan mungkin sekitar delapan kali pertemuan aja itu. (Beruntung) saya melihat ada beberapa pemain yang punya potensi. Tapi ada juga banyak yang memang hadir tidak dalam kondisi kebugaran yang bagus,” tambahnya.
Pria yang juga Direktur Teknik Akademi Deltras FC itu menyebutkan proses seleksi tim sepak bola Jatim proyeksi BK PON diikuti 70 pemain. Tapi bukan sembarangan pemain. Mantan kapten Timnas Indonesia tersebut bakal memilih 24 pemain.
Masing-masing lima pemain berasal dari tim semifinalis Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023 dan empat pemain dari tim-tim yang lolos Babak Delapan Besar Liga 3 2023/2024. Dia masih menunggu pemain-pemain dari tim-tim Elite Pro Academy (EPA).
“Sebelum (putuskan) 24 pemain, kami tentu mungkin memilih 30 (pemain) dulu. Supaya ada aspek kompetisinya. (Sekaligus) pemusatan latihan itu ya sekarang, saya cuma bisa menjadwalkan satu kali uji coba, satu kali internal match. Jadi, kami harus maksimal,” tandas pelatih berusia 58 tahun itu.