Laga.id, Jakarta – Rencana ‘jahat’ disusun China dengan memilih Qingdao Youth Football Stadium sebagai lokasi pertandingan melawan Timnas Indonesia. Skuad Merah-Putih dijadwalkan menantang China pada matchday 4 Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, 15 Oktober 2024 mendatang.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir lantas merespons rencana Negeri Tirai Bambu itu dengan sebuah kelakar. Menurutnya, PSSI akan ‘mengerjai’ balik China saat bertandang ke Indonesia pada 5 Juni 2025.
“Round 3? Ya kita hadapi. Kita hadapi pemain jangan cedera dan saya rasa pertandingan (pertama) berat lawan (Arab) Saudi. Itu kita ke sana, lalu kita tuan rumah dengan Australia di sini (Surabaya). Ya, kalau kita bisa mencuri poin di dua game ini, luar biasa,” kata Erick.
Diketahui, pada Oktober nanti, suhu rata-rata di Qingdao mencapai 13-20 derajat celcius. Sementara itu, Federasi Sepak Bola China (CFA) berdalih sudah memberikan penjelasan kenapa memilih menjamu Timnas Indonesia di Qingdao Youth Football Stadium.
Alasan CFA adalah pertimbangan iklim, karena sebelum menjamu Timnas Indonesia, China akan terlebih dulu bertandang ke Adelaide menghadapi Australia pada 10 Oktober.
“Mengingat kondisi iklim, suhu di Adelaide pada bulan Oktober tergolong sedang, dan timnas merekomendasikan memilih kota dengan kondisi iklim yang relatif sama,” tulis CFA dikutip Sina Sport, Rabu (31/7).
Selain masalah suhu, jarak dari Ibu Kota China, Beijing ke Qingdao juga cukup jauh, yakni 633 km. Perjalanan darat dari Beijing ke Qingdao diprakirakan memakan waktu enam jam, sedangkan lewat udara memakan waktu kira-kira 1 jam 25 menit.
Dengan situasi seperti itu, China dianggap ingin mempersulit skuad Garuda -julukan Timnas Indonesia. Erick pun menyatakan tidak akan tinggal diam dan akan membalasnya saat China bertandang ke Indonesia pada 5 Juni 2025.
“Dan habis itu kita berat lagi, harus terbang ke Bahrain, itu hampir 17 jam. Lalu ke China, tiba-tiba (pertandingan melawan) kita ditaruh di kota yang 6,5 jam dari Beijing. Itu Qingdao, yang di bulan Oktober katanya dingin,” ungkap pria yang juga Menteri BUMN tersebut.
“Jadi semua semua negara ingin mempersulit tim tamunya. Jadi kita juga jadi tuan rumah harus baik-baik, tapi jangan baik-baik saja. Kalau kita dikerjai di luar negeri, ya kita kerjain lagi di sini,” tutup Erick. (*)