Wednesday, February 19, 2025
spot_img
HomeBolaPersik Kediri Kena Semprit PT LIB, Ada Apa?

Persik Kediri Kena Semprit PT LIB, Ada Apa?

Laga.id, Kediri – Persik Kediri mendapat menerima teguran dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait kondisi lapangan di Stadion Brawijaya, Kediri. Lapangan stadion yang dibangun pada tahun 1983 dan mengalami pembenahan pada tahun 2000 itu dinilai kurang memadai saat pertandingan melawan PSS Sleman, Minggu (19/1/2025) lalu.

Direktur Persik Kediri Souraiya Farina Al Haddar menegaskan bahwa kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi seluruh pihak, mengingat tim berjulukan Macan Putih ini memiliki sejarah besar di Kediri.

“Ini menjadi perhatian khusus bagi kita semua ya. Karena Persik Kediri, ya Kediri. Marwahnya di sini. Kita ingin tetap ada di rumah kita sendiri. Makanya, di setiap pertandingan, di eboard ada rumah kita sendiri, itu pakai tanda seru,” katanya, Senin (3/2/2025).

Pihak Persik mengakui adanya beberapa catatan hasil inspeksi dari Liga terkait kondisi stadion. Ketika ditanya mengenai jumlah item yang perlu diperbaiki, Souraiya menyebutkan bahwa daftar tersebut cukup rinci.

“Kalau catatan dari Persik, berdasarkan hasil inspeksi dari Liga, tentu ada catatannya,” kata wanita berusia 43 tahun tersebut.

“Ada berapa item? Cukup rinci. Tidak hanya area lapangan, dan ada beberapa area safety-nya juga, diperhatikan kenyamanan, bukan hanya undangan, tetapi penonton,” lanjut Souraiya.

Manajemen Persik telah membicarakan hal ini dengan Pemerintah Kota Kediri. Manajemen berharap ada tindaklanjut dari pemkot sebagai pemilik stadion.

Dalam beberapa laga kandang terakhir, jumlah penonton yang hadir di Stadion Brawijaya mengalami penurunan. Meski demikian, pihak manajemen menduga bahwa faktor cuaca turut mempengaruhi animo suporter.

“Kalau yang saya dengar dari kawan-kawan, hujan ya, yang sering turun di sore hari. Itu yang kita terima feedback-nya,” terang Souraiya.

Sebelumnya, pertandingan antara Persik dan PSS menjadi sorotan utama. Kondisi lapangan yang tergenang air akibat curah hujan tinggi menghambat jalannya pertandingan.

Situasi ini mendapat kritik dari pelatih PSS Mazola Junior serta pelatih Persik Marcelo Rospide. Mereka menilai bahwa lapangan yang tidak memadai membuat strategi permainan sulit diterapkan.

Genangan air serta permukaan yang licin menjadi faktor utama yang menghambat performa pemain di lapangan. Akibatnya, laga berakhir dengan skor imbang tanpa gol. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

BACA JUGA