Laga.id, Surabaya – Cabang olahraga (cabor) bola basket telah memulai rangkaian Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur XI/2025. Pelaksanaan Pra-Porprov Jatim cabor bola basket digelar di GOR CLS Surabaya, 14-18 April 2025.
Kali ini, hanya mempertandingkan sektor putra dan diikuti oleh 23 kota/kabupaten. Seluruh tim kota/kabupaten dibagi kedalam 6 grup. Sebanyak 12 tim juara dan runner up grup akan mendapatkan tiket langsung ke gelaran Porprov Jawa Timur IX/2025 yang dijadwalkan berlangsung di Malang Raya pada 28 Juni hingga 5 Juli mendatang.
Sementara itu, tiga tuan rumah Porprov dan juara bertahan langsung lolos ke babak utama. Untuk sektor putri, Pra-Porprov tidak diselenggarakan karena jumlah tim peserta kurang dari 20 tim.

Ketua Umum KONI Jawa Timur Muhammad Nabil menyampaikan bahwa ajang ini menjadi wadah penting dalam menjaring atlet-atlet terbaik yang akan memperkuat tim Jatim di masa depan. Menurutnya, Pengprov Perbasi telah bekerja sama dengan pelatih-pelatih untuk melakukan proses seleksi secara bertahap menuju pembentukan tim Puslatda.
“Tentu sudah tahu bahwa kita punya ekspektasi yang besar (ke cabor bola basket) karena salah satu ruang rekrutmen di Puslatda adalah Porprov. Saya sudah sampaikan, dengan metode yang kita pakai dengan pelatih Perbasi untuk melakukan rekrutmen seleksi,” jelas Nabil ketika ditemui usai opening ceremony di GOR CLS Surabaya, Senin (14/4/2025).
“Siapa nanti (atlet) yang akan dipersiapkan (diseleksi) secara bertahap. Dalam perjalanan tentu ada promosi degradasi sesuai dengan kemampuan atlet, sesuai dengan perkembangan karena ini permainan, bukan individual. Jadi tentu kalau permainan itu posisi rotasi masih selalu ada,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengprov Perbasi Jatim Grace Evi Ekawati menjelaskan bahwa beberapa kontingen tidak bisa mengikuti Pra-Porprov karena keterbatasan anggaran. Ia berharap ke depan bola basket dapat berkembang menjadi industri yang mandiri, sehingga proses pembinaan dapat terus berjalan secara berkelanjutan.
“Sebetulnya harapan kami dari 38 itu bisa ikut semua. Memang untuk yang juara kemarin kan tidak (ikut) sama tuan rumah otomatis. Kalaupun ada yang tidak ikut ya dikarenakan balik lagi faktor dana, faktor anggaran, efisiensi dan kita mengerti,” ujarnya.
“Kita berharap ke depan apapun bentuk ekonominya tetap basket itu bisa mandiri. Karena itu saya kepingin basket tetap mandiri, disupport pemerintah kita seneng, tapi saya akan membuat basket menjadi industri. Supaya akhirnya mereka mandiri, tidak hidup tergantung,” imbuh Mama Evi, sapaannya.
Di sisi lain, gelaran Pra-Porprov bola basket ini juga didukung penuh oleh RS Ubaya. Direktur RS Ubaya dr. Wenny Retno Sarie Lestari mengungkapkan pihaknya memberikan perlindungan BPJS bagi seluruh atlet peserta serta menyiapkan tim medis, perawat, dan ambulans selama kegiatan berlangsung.
“Kami memberikan CSR berupa pembayaran iuran BPJS tenaga kerja bagi seluruh atlet-atlet yang mengikuti Pra-Porprov bola basket ini. Sehingga harapannya seluruh atlet-atlet ini bisa terlindungi ketika terjadi cedera olahraga. Selain itu kami juga siap tim medis yang terdiri dari dokter, tim perawat, dan ambulance,” ungkap Wenny. (*)