Laga.id, Paris – Kontingen Indonesia berhasil menambah pundi-pundi medali emas di ajang Olimpiade Paris 2024. Adalah lifter putra Rizki Juniansyah yang mempersembahkan medali emas kedua bagi Indonesia. Dia mengukir tinta emas sebagai lifter pertama Indonesia yang meraih emas di Olimpiade.
Rizki menjadi yang terbaik dengan total angkatan 354kg (snatch 155kg dan clean and jerk 199kg) yang digelar di South Paris Arena, Prancis, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. Bahkan, pemuda kelahiran Serang, Banten itu sekaligus mencatatkan namanya sebagai pemegang Olympic Record untuk clean and jerk dengan angkatan 199kg.
Medali perak direbut atlet Thailand dengan meraih total angkatan 346kg (snatch 148kg dan clean and jerk 198kg) dan medali perunggu jadi milik Bozhaidar Dimitrov Andreev dari Bulgaria dengan total angkatan 344kg.
Sementara itu, peraih medali emas Olimpide Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020, Shi Zhi Yong harus menelan pil pahit. Meski sudah unggul 10 kg pada angkatan snatch 165kg tetapi dia dinyatakan Did Not Finish (DNF) karena gagal melakukan angkatan clean and jerk.
Selepas penampilan, Rizki mengaku sangat bersyukur dengan hasil yang didapat. Dia senang bisa mencatatkan sejarah untuk Indonesia di ajang Olimpiade.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa buat sejarah medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini untuk angkat besi Indonesia,” katanya.
“Terima kasih semua yang membantu dan memberikan support baik dari masyarakat, Pak Rosan, Joko Pramono, pelatih, keluarga, CdM Anin, Raja Sapta Oktohari, Menpora, keluarga di Serang dan Banten, Buldog Gym, bapak angkat saya. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terima kasih, ini untuk HUT RI ke-79,” tambah Rizki.
Menariknya, keseimbangan lifter kelahiran 17 Juni 2003 yang sempat goyah langsung sujud syukur setelah mencium barbel. Saat itu, Rizki memulai angkatan clean and jerk dengan beban 191kg. Pada percobaan angkatan kedua, dia menaikkannya menjadi 199kg.
“Waktu angkatan snatch saya tertinggal, sempat deg-degan juga. Saya kemudian bsa bangkit dan semangat saya kembali untuk angkatan clean and jerk,” beber Rizki.
Lebih lanjut ketika disinggung penampilan lifter Shi Zhiyong asal China yang tak mampu mengangkat clean and jerk, Rizki justru respect terhadapnya. Dia tak menampik kalau Shi Ziyong merupakan sosok yang inspiratif.
“Saya terharu, karena dia juga teman baik saya, dia senior saya, saya respect sama dia sudah tiga kali Olimpiade dan dapat dua medali emas,” ucapnya.
Tampaknya, salah satu mood boster kesuksesan Rizki adalah kehadiran keluarganya di Paris. Ya, Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie langsung menerbangkan Sang Ibu, Yeni Rohaeni Durachim dan Kakaknya Riska Anjani Yasin.
“Kehadiran keluarga dan iu itu support nomor satu. Saya ada dalam rahim mama, mama yang terbaik. Setiap saya cium kaki dan cuci kaki mama serta meminumnya, Alhamdulillah selalu berkah,” jelas Rizki.
Sementara itu, CdM) Anindya Bakrie memuji kerja keras, dedikasi dan komitmen para atlet untuk memberikan penampilan terbaik kepada Merah Putih sampai lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali pada 8 Agustus. Sebelumnya, Veddriq Leonardo meraih medali emas dari cabor panjat tebing.
“Terima kasih doa dan dukungannya, hingga akhirnya sampai diujungnya manis. Saya bangga sama mereka Rizki dan Veddric. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu, ini kerja tim yang luar biasa,” tegas Anindya Bakrie. (*)