Laga.id, Traralgon – Perjuangan Timnas Basket Indonesia pada lanjutan Grup A Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 berlanjut. Mereka akan menantang tuan rumah Australia di Gippsland Regional Indoor Sports Stadium, Traralgon, Kamis (20/2/2025) sore WIB.
Melawan Australia, jelas ini bukan pertandingan mudah bagi Yudha Saputera dkk. Pasalnya, Australia tim kuat yang belum terkalahkan dalam 4 pertandingan terakhir di penyisihan Grup A. Praktis, mereka bahkan bisa dikatakan sudah lolos ke Piala Asia FIBA 2025.
Dalam 4 pertemuan terakhir, Indonesia hanya menang sekali melawan Australia. Kemenangan itu tercatat saat Pra Olimpiade pada 1968 dengan kedudukan 58-51. Hanya saja, pada pertemuan terakhir kalinya, Indonesia menyerah 51-106 dari Australia, Februari 2024 lalu.
“Australia sangat kompetitif. Bermain dengan agresif, cepat, keras, dan fisikal,” terang pelatih Timnas Basket Indonesia Senior Putra, Johannis Winar, dalam keterangan resmi yang diterima Laga.id.
Pelatih yang karib disapa Coach Ahang ini mengingatkan permainan Australia justru semakin menggila meski mereka mengubah 70 persen rosternya. Ini karena pemain second line yang menjadi tumpuan, bermainnya lebih keras, lebih mengandalkan kelebihan fisik.
“Pergerakan mereka juga sangat cair. Paling penting, dalam pertandingan nanti pemain bisa handle agresifitasnya dan handle pressure mereka,” beber Coach Ahang.
Menariknya, pelatih berusia 54 tahun itu tetap mengincar kemenangan sekalipun tidak mudah. Alhasil, para pemain harus siap kerja keras di pertandingan nanti. Coach Ahang telah matangkang persiapan semuanya. Termasuk apa yang harus dilakukan pemain untuk meredam dominasi Australia di pertandingan nanti.
“Makanya, saya lebih menyiapkan kesiapan mental para pemain. Mental preparation untuk hadapi lawan yang cepat, keras, dan fisikal. Jika kita main sendiri-sendiri, maka kita akan berada dalam masalah,” ucap Coach Ahang.
“Karena itu, yang perlu ditekankan bahwa kita harus main as a team. Kita harus percaya pada diri sendiri. Kita percaya dengan sistem yang mau kita mainkan,” tukasnya.
Coach Ahang juga terus ingatkan ke pemain untuk menjaga shooting selection. Tidak boleh buru-buru dalam eksekusi peluang.
“Kekuatan kita, main secara tim, shooting selection, lalu atur tempo yang bagus. Mereka secara size jauh lebih bagus dari kita. Jika shooting selection kita gak bagus, buru-buru, maka akan terjadi transisi. Ini yang gak boleh,” tegas Coach Ahang.
“Kondisi pemain bagus tidak ada masalah dengan cuaca. Cuaca dingin tapi gak ekstrem. Ya seperti di Korea gak terlalu ekstrem. Seharusnya pemain gak masalah dan cepat adaptasi,” tandasnya. (*)
